KRONOLOGIS HISTORIS SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN (PURBA, KLASIK, TENGAH, DAN MODERN)
Dewasa ini perkembangan dalam berbagai ranah keilmuan mengalami perubahan yang sangat signifikan. Kemudahan transportasi, informasi dan komunikasi dalam bidang teknologi misalnya, menjadi ciri khas gambaran peradaban canggih manusia saat ini.
Dari kemajuan ini terlahir cabang-cabang ilmu baru dan membentuk spesifikasi-spesifikasi dalam konsentrasinya sendiri. Namun demikian sedikit orang yang sadar secara kritis memahami implikasi dari kemajuan tersebut. Seringkali kita melihat antara cabang keilmuan satu memandang rendah kepada cabang keilmuan lainnya. Suatu paradigma yang secara tidak langsung terkonsep pada pola perkembangan suatu studi keilmuan. Memandang permasalahan di atas, penting bagi kita untuk menelitik lebih dalam terkait hakikat ilmu itu sendiri. Salah satunya dengan memahami kronologis historis sejarah dan perkembangan pengetahuan mulai dari era klasik, tengah dan modern. Sehingga dengan memahami hal tersebut tidak menjadikan kita sebagai seorang yang memiliki pandangan picik terhadap studi keilmuan tertentu. Mengenai kronologis historis sejarah dan perkembangan pengetahuan akan dijabar menurut tahapan fase-fasenya, mulai dari zaman klasik, tengah hingga zaman modern.
A. Zaman Purba ( + abad 15 – 7 SM )
Pada dasarnya manusia pada jaman purba hanyalah menerima semua peristiwa sebagai fakta. Menunjukan bahwa manusia purba masih berada pada tingkatan sekedar menerima, baik dalam sikap maupun dalam pemikiran Pada jaman Batu , manusia menggunakan batu dan tulang binatang sebagai peralatan.Pada perkembangan selanjutnya , benda-benda yang dipergunakan mengalami kemajuan dan perbaikan. Berdasarkan percobaan ( trial and error ) yang cukup lama akhirnya terjadilah perkembangan dan penyempurnaan pembuatan alat-alat yang digunakan, sehingga manusia menemukan bahan dasar pembuatan alat-alatyang baik dan kuat serta hasilnyapun lebih baik. Dengan demikian tersusunlah pengetahuan ( know how ) yang diwariskan ke generasi berikutnya.Perkembangan kebudayaan terjadi lebih cepat setelah manusia menemukan dan menggunakan api dalam kehidupan sehari-hari. Pengetahuan tentang proses pemanasan dan peleburan merintis jalan pada pembuatan alat dari logam. Perkembangan pengetahuan terjadi pada jaman batu muda ( Neolithikum ) . pada masa ini terjadi revolusi besar dalam cara hidup manusia. Manusia mulai mengenal pertanian, mengenal kehidupan menetap, dan mulai beternak hewan. Pada masa itu juga muncul kemampuan menulis, membaca dan berhitung sehingga perkembangan pengetahuan menjadi lebih lengkap dan jelas Secara umum pengetahuan pada jaman purba ditandai dengan adanya lima
kemampuan, yaitu :
1. pengetahuan didasarkan pada pengalaman (empirical knowledge)
2. pengetahuan berdasarkan pengalaman itu diterima sebagai fakta, keterangan tentang fakta itu bersifat mistis, magis dan religius
3. kemampuan menemukan abjad dan system bilangan alam sudah menampakan perkembangan pemikiran ke tingkat abstraksi
4. kemampuan menulis berhitung, menyusun kalender didasarkan atas sintesa terhadap hasil abstraksi yang dilakukan
5. kemampuan meramalkan peristiwa fisik atas dasar peristiwa sebelumnya yang pernah terjadi
1. Perkembangan Pengetahuan di Mesir dan Babilonia
Sekitar tahun 3000 SM di daerah Mesopotamia, orang mulai bertani dalam jumlah besar,menggunakan binatang dan bajak, memiki perahu dan kendaraan beroda sebagai sarana transportasi. Mereka juga sudah mampu mengolah logam dan membuat barang dari keramik. Tahun 2500 SM bangsa Sumeria telah mengenal matematika. Tahun 2000 SM dinasti Hammurabi mengembangkan kemajuan kebudayaan. Matematika semakin berkembang. Banyak sekolah didirikan. Orang Babilonia telah mampu membagi hari dalam jam serta menyatakan bahwa satu tahun terdiri atas 365 hari Di bidang astronomi para pemuka agama melakukan pengamatan terhadap angkasa dan memberi nama bintang-bintang dengan Pisces, Gemini, Scorpio dan lain-lain yang sekarang disebut zodiac. Kemudian melalui pengamatan tersebut , mereka mencoba meramalkan nasib seseorang dikaitkan dengan hari kelahirannya. Pengetahuan tentang kedokteran juga telah lama dikenal di Babilonia. Pada tahun 2350 SM telah ada dokter di Babilonia Selatan. Akan tetapi pada saat itu pengetahuan yang dikembangkan bercampur dengan anggapan bahwa penyakit itu dibawa oleh roh jahat. Oleh karena itu pengobatannya pun dilakukan melalui obat dan mantra. Yang diketahui dari buku-buku kedokteran yang memuat tulisan yang berisi campuran antara resep dan mantra. Dalam bidang ekonomi orang Babilonia juga telah mengenal perdagangan dalam bentuk barter. Kerajinan tangan membuat sepatu, menyamak kulit, memotong batu, textil.dll. Kebudayaan Mesir di jaman Purba lebih maju. Di bidang transportasi orang Mesir sudah berhasil menemukan kereta beroda dan perahu layer. Juga mengenal timbangan yang memungkinkan mereka mengetahui berat suatu benda. Pembuatan textile dengan cara menenun telah dilakukan dengan alat tenun. Pada tahun 2500 SM di Mesir telah dibangun Piramid yang sisi-sisinya tepat menghadap Barat, Timur, Utara dan Selatan. Pembangunan Piramid menunjukan telah dipergunakannya Matematika untuk menghitung sudut elevasi Piramid. Dalam bidang kedokteran ditemukan tulisan tentang cara-cara pengobatan orang sakit . Pada papyrus ebers misalnya, terdapat keterangan tentang denyut nadi pada beberapa bagian badan, mekanisme pernafasan, daftar penyakit, resep obat untuk penyakit mata, telinga dan perut dan lain-lain. Pengobatan suatu penyakit selain menggunakan obat-obatan yang terdiri dari ramuan tumbuhan dan bahan kimia seperti minyak jarak, soda, garam, timbale dan garam tembaga, juga menggunakan mantera. Lemak harimau, buaya, ular dan angsa digunakan sebagai obat penumbuh rambut. Dalam papyrus ini ditulis pula cara-cara mengawetkan makanan dengan menggunakan garam, cuka dll.Dokter pertama kali dikisahkan bernama Imhotep dan kemudian dianggap sebagai dewa pengobatan pada tahun 3000 SM sedangkan gambar-gambar tentang suatu operasi atau pembedahan telah ada pada tahun 2500 SM.Gambar tersebut terdapat sebagai ukiran dalam suatu makam di Mesir. Akan tetapi pada orang yang menderita penyakit jiwa, pengobatannya tidak melalui dokter, akan tetapi diserahkan pada ahli mengusir roh jahat Dalam bidang pengolahan logam orang Mesir telah lama mengenal cara-cara pemurnian emas, pengolahan besi serta bijih logam lainnya. Hal ini dapat diketahui dengan ditemukannya benda-benda dari logam yang berupa perhiasan atau senjata. Emas, perak dan tembaga diperkirakan telah ada pada tahun 3000 SM. Perunggu telah dipergunakan orang pada tahun 2500 SM dan pada waktu itu besi dan timbal telah ditemukan .raksa telah dikenal orang pada tahun 1500 SM. Timbale terdapat sebagai bijih timbal sulfide di suatu tempat dekat laut Merah. Tambang emas terletak di sebelah timur sungai Nil di daerah yang disebut Nubia. Selain logam, orang Mesir juga mengenal cara pembuatan gelas dan keramik. Mereka telah menggunakan alat yang berupa roda yang berputar pada sumbu tegak untuk memberi bentuk kepada tanah liat yang digunakan, misalnya bentuk suatu bejana kemudian dibakar dalam sebuah tungku atau tanur tinggi yang tertutup.
Pembuatan gelas secara besar-besaran baru dilakukan pada tahun 1370 SM dengan menggunakan netron yang dilebur bersama kwarsa. Senyawa-senyawa tembaga dipakai untuk memberi warna hijau atau biru pada gelas. Kira-kira pada tahun 4000 SM orang-orang Mesir juga telah mengenal zat warna indigo yang digunakan untuk memberi warna pada tekstil .
2. Perkembangan Pengetahuan di India
Pada jaman kuno, pengetahuan yang telah dikenal di daerah lembah sungai Indus ini adalah astronomi, matematika dan kedokteran. Walaupun tidak dapat menyamai perkembangan astronomi di Babilonia, namun para pengamat benda-benda angkasa telah mengamati posisi matahari, bulan dan beberapa bintang. Dari pengamatan itu ditentukan banyaknya waktu dalam satu tahun dan satu bulan
Trigonometri serta lambang-lambang bilangan juga dikembangkan dengan baik. Berhitung dengan menggunakan angka nol dan angka satu sampai sembilan berkembang dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari Pengetahuan kedokteran telah dikenal di India beberapa ratus tahun Sebelum Masehi. Tulisan tentang pengetahuan kedokteran memuat beberapa cara pengobatan yang bebas dari pengaruh mistik. Menurut teori kedokteran pada jaman kuno, tubuh manusia terdiri atas lima unsure alami yaitu : tanah, air, api, angina dan ruang kosong. Air, api dan angina adalah unsur yang aktif. Apabila ketiga unsur tersebut berada dalam keseimbangan dan keserasian maka orang akan sehat. Kelebihan atau kekurangan salah satu unsure tadi menyebabkan adanya ketidakseimbangan dan ketidakserasian yang mengakibatkan orang menjadi sakit. Tumbuh-tumbuhan digunakan untuk keperluan pengobatan. Pengobatan penyakit dengan cara pembedahan juga telah lama dikenal.
3. Perkembangan Pengetahuan di Cina
Perkembangan pengetahuan di Cina dapat diketahui dari penemuan arkeologi, yaitu pada masa Dinasti Shang ( 1523-1028 SM ) dan Dinasti Chin ( 1027 – 256 SM ). Pada masa – masa tersebut orang telah mengenal tulisan, pembuatan keramik, kendaraan beroda, cara bertanam padi, pembuatan sutera alam, dan pembuatan alat-alat dari perunggu.perunggu telah lama dikenal pada abad ke -10 SM. Pengolahan besi dikenal abad ke-6 SM. Pada masa Dinasti Shang dan Chin, teknologi di Cina mencapai kemajuan besar. Dalam bidang kedokteran bangsa Cina juga telah mengenal bentuk pengobatan dengan menggunakan tusuk jarum ( akupuntur ) pada beberapa abad sebelum masehi. Di samping itu dalam sebuah buku kuno yang ditulis pada tahun 1200 SM terdapat tulisan tentang asal mula benda-benda. Disebutkan bahwa benda berasal dari dua macam kekuatan yaitu Yin dan Yang. Yin membawa cirri buruk, sedangkan Yang membawa ciri baik. Sifat suatu benda tergantung dari jumlah Yin dan Yang yang terkandung dalam benda tersebut. Karena itu mereka percaya bahwa satu benda dapat berubah menjadi benda lain apabila jumlah Yin dan Yang dalam benda tersebut diubah, misalnya suatu logam dapat diubah menjadi logam mulia dengan mengurangi Yin dan menambah jumlah Yang. Dalam buku lian yang ditulis pada tahun 2200 SM disebut adanya lima unsur yang membentuk benda yaitu air, api, kayu, logam dan tanah.
B. Sejarah Perkembangan Ilmu Zaman Klasik
Perkembangan ilmu zaman Klasik, dimulai pada masa kerajaan Yunani. Peralihan dari pola pikir mitosentris yakni kepercayaaan terhadap dewa-dewa menjadi pola pikir logosentris penggunaaan ilmu dalam menggungkap rahasia alam semesta. Perubahan pola pikir ini dimulai dengan mempertanyakan apa sebenarnya asal-usul alam semesta. Oleh sebab itu beberapa ahli yang mengutarakan pendapat ini digolongkan dalam filsafat alam. Adapun tokoh-tokoh secara sistematis diurutkan sesuai dengan masanya.
1. Thales (624 – 546 SM); merupakan filosof alam pertama dan dijuluki sebagai bapak filsafat, orang yang pertama kali mempertanyakan apa sebenarnya asal-usul alam semesta. Menurut pendapatnya air sebagai asal alam semesta.
2. Anaximandros (610 – 540 SM); menyatakan alam merupakan substansi pertama yang kekal, tidak terbatas dan meliputi segalanya (apeiron). Terbentuknya alam semesta tidak sebatas anasir tertentu melainkan sebuah kesatuaan primitif semua substansi.
3. Heraklitos (540 – 480 SM); ia menyatakan alam semesta bersifat dinamis dalam sebuah peryataannya yang termansyurnya “panta rhei uden menei” yang artinya semua mengalir dan tidak ada satupun yang tinggal mantap. Pembentukan alam semesta menurutnya tidak terletak pada bahan melainkan aktor dan penyebabnya, api merupakan simbol perubahan itu.
4. Parmenides (515 – 440 SM); Realitas merupakan keseluruhan yang bersatu, tidak bergerak dan tidak berubah . Kebenaran suatu pendapat diukur dengan logika. Alam semesta menurutnya tidak bergerak, tetap diam karena alam hanya satu adapun gerak yang terlihat adalah semu. Dari pandangan ini melahirkan prinsip panteisme dalam memandang realitas.
5. Pythagoras (580 – 500 SM); kunci pemahaman tentang alam semesta terletak pada angka-angka, karena segala sesuatu adalah angka. Ia menggunakan pendekatan matematis dalam mengukur kenbenaran dan akurasi sebuah ilmu. Setelah masa filsafat alam berakhir muncul masa transisi yang tidak hanya mempertanyakan segala sesuatu tentang alam semesta, tetapi telah menjurus pada penyelidikan tentang manusia. Manusia merupakan ukuran kebenaran pendapat ini diwakili oleh kaum sofis.
Adapun pemikiran para filsuf ini yaitu:
1. Protagoras (481 – 401SM); manusia adalah ukuran kebenaran, tulang punggung humanisme, tidak ada ukuran yang absolut. Kebenaran bersifat subyektif dan relatif.
2. Georgias ( 483 – 375 SM); ia menyatakan 3 konsep preposisi yaitu: realitas tidak ada tidak ada yang ada, bila sesuatu itu ada ia tak akan dapat diketahui sebab indra sumber ilusi, sekalipun realitas dapat diketahui ia takkan dapat diberitahukan pada orang lain. Hal ini melahirkan prinsip nihilisme.
Berakhirnya pemikiran kaum sofis membawa babak baru dalam pemikiran dikalangan kaum filsuf, muncul pemikiran kreatif dan kritis tentang manusia, suatu kebenaran yang dipandang objektif tergantung pada manusia. Pengaruh ini memunculkan pemikir-pemikir baru dalam kajiannya seperti:
1. Socrates (470 – 399 SM); ia menilai kebenaran objektif dengan menggunakan metode dialog yang bersifat praktis, terkait pengujian terhadap diri sendiri sebagai dasar penelitian dan pembahasannya dengan slogan “kenalilah dirimu sendiri”.
2. Plato (429 – 347 SM); ia menyatakan esensi mempunyai realitas, mensistesa pandangan Heraklitos dan Parmenides. Realitas terdiri dari dua lapisan empiris dan dunia akal atau ide yang bersifat abadi.
3. Aristoteles (384 – 322 SM); puncak kejayaan filsafat Yunani. Logika, Matematika dan Metafisika dipersatukan melalui analisis silogisme penggunaan logika deduktif sebagai acuan pengukuran valid tidaknya sebuah pemikiran. Aristoteles disebut sebagai bapak ilmu karena jasanya meletakkan dasar-dasar dan metode ilmiah secara sistematis.
C. Sejarah Perkembangan Ilmu Zaman Pertengahan
Perkembangan ilmu pada zaman Pertengahan dimulai pada sekitar abad ke 15 atau 16 Masehi. Fase ini disebut juga masa Reinainsans atau masa Pencerahan, hal ini tidak terlepas dari upaya melepaskan diri dari otoritas kekuasaan gereja yang membelenggu kebebasan kebenaran filsafat dan ilmu pada saat itu. Penemuan – penemuan dalam berbagai bidang ilmu khususnya terkait dengan ilmu pasti. Memunculkan nama-nama besar seperti:
1. Nicholas Copernicus (1473 – 1543); yang mencetuskan prinsip Heliosentrisme membawa revolusi besar tentang alam semesta.
2. Tybrahe ( 1546 – 1601); pencetus dalam bidang Astronomi.
3. John Keppler dalam bidang Astrologi menyatakan lintasan berbentuk elips.
4. Galileo(1546 – 1642); penemu teropong bintang peletak dasar subyektif ia menyatakan ilmu pada umumnya tidak dapat memeriksa sifat kehidupan, tidak dapat diukur dan tidak dapat ditemukan satuannya.
5. Napier (1550 – 1617); pencetus logaritma.
6. Descartes (1593-1666); pencetus projeksi geometri.
D. Sejarah Perkembangan Ilmu Zaman Modern
Perkembangan ilmu pada zaman Modern terletak pada rentang abad 17 sampai 19 masehi. Dikatakan dalam buku filsafat ilmu karya Amsal Bakhtiar perkembangan ilmu pada zaman Modern dan zaman Pertengahan memiliki perbedaaan tipis. Perkembangan ini merupakan dampak dari revolusi indusri yang terjadi besar-besaran di berbagai daerah-daerah Eropa. Penemuan mesin uap pertama kali oleh James Watt membawa terobosan dari pola masyarakat agraris yang bersifat swadaya menuju masyarakat kapitalis, mesin memegang peranan vital dalam perindustrian ini. Lahirnya basic keilmuan yang bersifat Empirisme dan Rasionalisme. Faham Empirisme lahir melalui proses penyatuan pengalaman yang konkret dengan menggunakan analisis induktif yakni penarikan suatu pola pengalaman yang bersifat khusus mengarah pada pola yang bersifat umum. Sedangkan faham Rasionalisme lahir sebagai akibat dari pengamatan sistematis dan kritis dengan mempergunakan akal sebagai indikatornya. Pemikiran ini dicetuskan oleh tokoh-tokoh seperti Francis Bacon yang menyatakan pengetahuan adalah kuasa dan mengkritik teori-teori abstrak model abad pertengahan. Thomas Hobbes atau lebih dikenal dengan bapak totalitarianisme modern karena mengajarkan bahwa pada hakikatnya manusia memiliki watak mementingkan diri sendiri. Sekitar abad 18 muncul berbagai keilmuan baru dan lebih spesifikasi seperti ilmu Taksonomi, Ekonomi, Kalkulus dan Statistika. Demikian kronologis historis sejarah dan perkembangan ilmu pengetahuan pada masa klasik, tengah dan modern.
*Dirangkum dari buku Filsafat Ilmu karya Amsal Bakhtiar, Jakarta: Rajawali Press, 2009.
Secara umum periode perkembangan ilmu antara lain sebagai berikut :
A.Zaman Purba ( + abad 15 – 7 SM )
1.Perkembangan Pengetahuan di Mesir dan Babilonia
2.Perkembangan Pengetahuan di India
3.Perkembangan Pengetahuan di Cina
B.Zaman Yunani ( abad 7 SM – 6 M )
C.Zaman Pertengahan ( abad 6 – 15 M )
D.Zaman Renaissance ( 14 – 17 M )
E.Zaman Modern ( 17 – 19 M )
F.Zaman Kontemporer ( abad ke - 20 – sekarang )
Dewasa ini perkembangan dalam berbagai ranah keilmuan mengalami perubahan yang sangat signifikan. Kemudahan transportasi, informasi dan komunikasi dalam bidang teknologi misalnya, menjadi ciri khas gambaran peradaban canggih manusia saat ini.
Dari kemajuan ini terlahir cabang-cabang ilmu baru dan membentuk spesifikasi-spesifikasi dalam konsentrasinya sendiri. Namun demikian sedikit orang yang sadar secara kritis memahami implikasi dari kemajuan tersebut. Seringkali kita melihat antara cabang keilmuan satu memandang rendah kepada cabang keilmuan lainnya. Suatu paradigma yang secara tidak langsung terkonsep pada pola perkembangan suatu studi keilmuan. Memandang permasalahan di atas, penting bagi kita untuk menelitik lebih dalam terkait hakikat ilmu itu sendiri. Salah satunya dengan memahami kronologis historis sejarah dan perkembangan pengetahuan mulai dari era klasik, tengah dan modern. Sehingga dengan memahami hal tersebut tidak menjadikan kita sebagai seorang yang memiliki pandangan picik terhadap studi keilmuan tertentu. Mengenai kronologis historis sejarah dan perkembangan pengetahuan akan dijabar menurut tahapan fase-fasenya, mulai dari zaman klasik, tengah hingga zaman modern.
A. Zaman Purba ( + abad 15 – 7 SM )
Pada dasarnya manusia pada jaman purba hanyalah menerima semua peristiwa sebagai fakta. Menunjukan bahwa manusia purba masih berada pada tingkatan sekedar menerima, baik dalam sikap maupun dalam pemikiran Pada jaman Batu , manusia menggunakan batu dan tulang binatang sebagai peralatan.Pada perkembangan selanjutnya , benda-benda yang dipergunakan mengalami kemajuan dan perbaikan. Berdasarkan percobaan ( trial and error ) yang cukup lama akhirnya terjadilah perkembangan dan penyempurnaan pembuatan alat-alat yang digunakan, sehingga manusia menemukan bahan dasar pembuatan alat-alatyang baik dan kuat serta hasilnyapun lebih baik. Dengan demikian tersusunlah pengetahuan ( know how ) yang diwariskan ke generasi berikutnya.Perkembangan kebudayaan terjadi lebih cepat setelah manusia menemukan dan menggunakan api dalam kehidupan sehari-hari. Pengetahuan tentang proses pemanasan dan peleburan merintis jalan pada pembuatan alat dari logam. Perkembangan pengetahuan terjadi pada jaman batu muda ( Neolithikum ) . pada masa ini terjadi revolusi besar dalam cara hidup manusia. Manusia mulai mengenal pertanian, mengenal kehidupan menetap, dan mulai beternak hewan. Pada masa itu juga muncul kemampuan menulis, membaca dan berhitung sehingga perkembangan pengetahuan menjadi lebih lengkap dan jelas Secara umum pengetahuan pada jaman purba ditandai dengan adanya lima
kemampuan, yaitu :
1. pengetahuan didasarkan pada pengalaman (empirical knowledge)
2. pengetahuan berdasarkan pengalaman itu diterima sebagai fakta, keterangan tentang fakta itu bersifat mistis, magis dan religius
3. kemampuan menemukan abjad dan system bilangan alam sudah menampakan perkembangan pemikiran ke tingkat abstraksi
4. kemampuan menulis berhitung, menyusun kalender didasarkan atas sintesa terhadap hasil abstraksi yang dilakukan
5. kemampuan meramalkan peristiwa fisik atas dasar peristiwa sebelumnya yang pernah terjadi
1. Perkembangan Pengetahuan di Mesir dan Babilonia
Sekitar tahun 3000 SM di daerah Mesopotamia, orang mulai bertani dalam jumlah besar,menggunakan binatang dan bajak, memiki perahu dan kendaraan beroda sebagai sarana transportasi. Mereka juga sudah mampu mengolah logam dan membuat barang dari keramik. Tahun 2500 SM bangsa Sumeria telah mengenal matematika. Tahun 2000 SM dinasti Hammurabi mengembangkan kemajuan kebudayaan. Matematika semakin berkembang. Banyak sekolah didirikan. Orang Babilonia telah mampu membagi hari dalam jam serta menyatakan bahwa satu tahun terdiri atas 365 hari Di bidang astronomi para pemuka agama melakukan pengamatan terhadap angkasa dan memberi nama bintang-bintang dengan Pisces, Gemini, Scorpio dan lain-lain yang sekarang disebut zodiac. Kemudian melalui pengamatan tersebut , mereka mencoba meramalkan nasib seseorang dikaitkan dengan hari kelahirannya. Pengetahuan tentang kedokteran juga telah lama dikenal di Babilonia. Pada tahun 2350 SM telah ada dokter di Babilonia Selatan. Akan tetapi pada saat itu pengetahuan yang dikembangkan bercampur dengan anggapan bahwa penyakit itu dibawa oleh roh jahat. Oleh karena itu pengobatannya pun dilakukan melalui obat dan mantra. Yang diketahui dari buku-buku kedokteran yang memuat tulisan yang berisi campuran antara resep dan mantra. Dalam bidang ekonomi orang Babilonia juga telah mengenal perdagangan dalam bentuk barter. Kerajinan tangan membuat sepatu, menyamak kulit, memotong batu, textil.dll. Kebudayaan Mesir di jaman Purba lebih maju. Di bidang transportasi orang Mesir sudah berhasil menemukan kereta beroda dan perahu layer. Juga mengenal timbangan yang memungkinkan mereka mengetahui berat suatu benda. Pembuatan textile dengan cara menenun telah dilakukan dengan alat tenun. Pada tahun 2500 SM di Mesir telah dibangun Piramid yang sisi-sisinya tepat menghadap Barat, Timur, Utara dan Selatan. Pembangunan Piramid menunjukan telah dipergunakannya Matematika untuk menghitung sudut elevasi Piramid. Dalam bidang kedokteran ditemukan tulisan tentang cara-cara pengobatan orang sakit . Pada papyrus ebers misalnya, terdapat keterangan tentang denyut nadi pada beberapa bagian badan, mekanisme pernafasan, daftar penyakit, resep obat untuk penyakit mata, telinga dan perut dan lain-lain. Pengobatan suatu penyakit selain menggunakan obat-obatan yang terdiri dari ramuan tumbuhan dan bahan kimia seperti minyak jarak, soda, garam, timbale dan garam tembaga, juga menggunakan mantera. Lemak harimau, buaya, ular dan angsa digunakan sebagai obat penumbuh rambut. Dalam papyrus ini ditulis pula cara-cara mengawetkan makanan dengan menggunakan garam, cuka dll.Dokter pertama kali dikisahkan bernama Imhotep dan kemudian dianggap sebagai dewa pengobatan pada tahun 3000 SM sedangkan gambar-gambar tentang suatu operasi atau pembedahan telah ada pada tahun 2500 SM.Gambar tersebut terdapat sebagai ukiran dalam suatu makam di Mesir. Akan tetapi pada orang yang menderita penyakit jiwa, pengobatannya tidak melalui dokter, akan tetapi diserahkan pada ahli mengusir roh jahat Dalam bidang pengolahan logam orang Mesir telah lama mengenal cara-cara pemurnian emas, pengolahan besi serta bijih logam lainnya. Hal ini dapat diketahui dengan ditemukannya benda-benda dari logam yang berupa perhiasan atau senjata. Emas, perak dan tembaga diperkirakan telah ada pada tahun 3000 SM. Perunggu telah dipergunakan orang pada tahun 2500 SM dan pada waktu itu besi dan timbal telah ditemukan .raksa telah dikenal orang pada tahun 1500 SM. Timbale terdapat sebagai bijih timbal sulfide di suatu tempat dekat laut Merah. Tambang emas terletak di sebelah timur sungai Nil di daerah yang disebut Nubia. Selain logam, orang Mesir juga mengenal cara pembuatan gelas dan keramik. Mereka telah menggunakan alat yang berupa roda yang berputar pada sumbu tegak untuk memberi bentuk kepada tanah liat yang digunakan, misalnya bentuk suatu bejana kemudian dibakar dalam sebuah tungku atau tanur tinggi yang tertutup.
Pembuatan gelas secara besar-besaran baru dilakukan pada tahun 1370 SM dengan menggunakan netron yang dilebur bersama kwarsa. Senyawa-senyawa tembaga dipakai untuk memberi warna hijau atau biru pada gelas. Kira-kira pada tahun 4000 SM orang-orang Mesir juga telah mengenal zat warna indigo yang digunakan untuk memberi warna pada tekstil .
2. Perkembangan Pengetahuan di India
Pada jaman kuno, pengetahuan yang telah dikenal di daerah lembah sungai Indus ini adalah astronomi, matematika dan kedokteran. Walaupun tidak dapat menyamai perkembangan astronomi di Babilonia, namun para pengamat benda-benda angkasa telah mengamati posisi matahari, bulan dan beberapa bintang. Dari pengamatan itu ditentukan banyaknya waktu dalam satu tahun dan satu bulan
Trigonometri serta lambang-lambang bilangan juga dikembangkan dengan baik. Berhitung dengan menggunakan angka nol dan angka satu sampai sembilan berkembang dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari Pengetahuan kedokteran telah dikenal di India beberapa ratus tahun Sebelum Masehi. Tulisan tentang pengetahuan kedokteran memuat beberapa cara pengobatan yang bebas dari pengaruh mistik. Menurut teori kedokteran pada jaman kuno, tubuh manusia terdiri atas lima unsure alami yaitu : tanah, air, api, angina dan ruang kosong. Air, api dan angina adalah unsur yang aktif. Apabila ketiga unsur tersebut berada dalam keseimbangan dan keserasian maka orang akan sehat. Kelebihan atau kekurangan salah satu unsure tadi menyebabkan adanya ketidakseimbangan dan ketidakserasian yang mengakibatkan orang menjadi sakit. Tumbuh-tumbuhan digunakan untuk keperluan pengobatan. Pengobatan penyakit dengan cara pembedahan juga telah lama dikenal.
3. Perkembangan Pengetahuan di Cina
Perkembangan pengetahuan di Cina dapat diketahui dari penemuan arkeologi, yaitu pada masa Dinasti Shang ( 1523-1028 SM ) dan Dinasti Chin ( 1027 – 256 SM ). Pada masa – masa tersebut orang telah mengenal tulisan, pembuatan keramik, kendaraan beroda, cara bertanam padi, pembuatan sutera alam, dan pembuatan alat-alat dari perunggu.perunggu telah lama dikenal pada abad ke -10 SM. Pengolahan besi dikenal abad ke-6 SM. Pada masa Dinasti Shang dan Chin, teknologi di Cina mencapai kemajuan besar. Dalam bidang kedokteran bangsa Cina juga telah mengenal bentuk pengobatan dengan menggunakan tusuk jarum ( akupuntur ) pada beberapa abad sebelum masehi. Di samping itu dalam sebuah buku kuno yang ditulis pada tahun 1200 SM terdapat tulisan tentang asal mula benda-benda. Disebutkan bahwa benda berasal dari dua macam kekuatan yaitu Yin dan Yang. Yin membawa cirri buruk, sedangkan Yang membawa ciri baik. Sifat suatu benda tergantung dari jumlah Yin dan Yang yang terkandung dalam benda tersebut. Karena itu mereka percaya bahwa satu benda dapat berubah menjadi benda lain apabila jumlah Yin dan Yang dalam benda tersebut diubah, misalnya suatu logam dapat diubah menjadi logam mulia dengan mengurangi Yin dan menambah jumlah Yang. Dalam buku lian yang ditulis pada tahun 2200 SM disebut adanya lima unsur yang membentuk benda yaitu air, api, kayu, logam dan tanah.
B. Sejarah Perkembangan Ilmu Zaman Klasik
Perkembangan ilmu zaman Klasik, dimulai pada masa kerajaan Yunani. Peralihan dari pola pikir mitosentris yakni kepercayaaan terhadap dewa-dewa menjadi pola pikir logosentris penggunaaan ilmu dalam menggungkap rahasia alam semesta. Perubahan pola pikir ini dimulai dengan mempertanyakan apa sebenarnya asal-usul alam semesta. Oleh sebab itu beberapa ahli yang mengutarakan pendapat ini digolongkan dalam filsafat alam. Adapun tokoh-tokoh secara sistematis diurutkan sesuai dengan masanya.
1. Thales (624 – 546 SM); merupakan filosof alam pertama dan dijuluki sebagai bapak filsafat, orang yang pertama kali mempertanyakan apa sebenarnya asal-usul alam semesta. Menurut pendapatnya air sebagai asal alam semesta.
2. Anaximandros (610 – 540 SM); menyatakan alam merupakan substansi pertama yang kekal, tidak terbatas dan meliputi segalanya (apeiron). Terbentuknya alam semesta tidak sebatas anasir tertentu melainkan sebuah kesatuaan primitif semua substansi.
3. Heraklitos (540 – 480 SM); ia menyatakan alam semesta bersifat dinamis dalam sebuah peryataannya yang termansyurnya “panta rhei uden menei” yang artinya semua mengalir dan tidak ada satupun yang tinggal mantap. Pembentukan alam semesta menurutnya tidak terletak pada bahan melainkan aktor dan penyebabnya, api merupakan simbol perubahan itu.
4. Parmenides (515 – 440 SM); Realitas merupakan keseluruhan yang bersatu, tidak bergerak dan tidak berubah . Kebenaran suatu pendapat diukur dengan logika. Alam semesta menurutnya tidak bergerak, tetap diam karena alam hanya satu adapun gerak yang terlihat adalah semu. Dari pandangan ini melahirkan prinsip panteisme dalam memandang realitas.
5. Pythagoras (580 – 500 SM); kunci pemahaman tentang alam semesta terletak pada angka-angka, karena segala sesuatu adalah angka. Ia menggunakan pendekatan matematis dalam mengukur kenbenaran dan akurasi sebuah ilmu. Setelah masa filsafat alam berakhir muncul masa transisi yang tidak hanya mempertanyakan segala sesuatu tentang alam semesta, tetapi telah menjurus pada penyelidikan tentang manusia. Manusia merupakan ukuran kebenaran pendapat ini diwakili oleh kaum sofis.
Adapun pemikiran para filsuf ini yaitu:
1. Protagoras (481 – 401SM); manusia adalah ukuran kebenaran, tulang punggung humanisme, tidak ada ukuran yang absolut. Kebenaran bersifat subyektif dan relatif.
2. Georgias ( 483 – 375 SM); ia menyatakan 3 konsep preposisi yaitu: realitas tidak ada tidak ada yang ada, bila sesuatu itu ada ia tak akan dapat diketahui sebab indra sumber ilusi, sekalipun realitas dapat diketahui ia takkan dapat diberitahukan pada orang lain. Hal ini melahirkan prinsip nihilisme.
Berakhirnya pemikiran kaum sofis membawa babak baru dalam pemikiran dikalangan kaum filsuf, muncul pemikiran kreatif dan kritis tentang manusia, suatu kebenaran yang dipandang objektif tergantung pada manusia. Pengaruh ini memunculkan pemikir-pemikir baru dalam kajiannya seperti:
1. Socrates (470 – 399 SM); ia menilai kebenaran objektif dengan menggunakan metode dialog yang bersifat praktis, terkait pengujian terhadap diri sendiri sebagai dasar penelitian dan pembahasannya dengan slogan “kenalilah dirimu sendiri”.
2. Plato (429 – 347 SM); ia menyatakan esensi mempunyai realitas, mensistesa pandangan Heraklitos dan Parmenides. Realitas terdiri dari dua lapisan empiris dan dunia akal atau ide yang bersifat abadi.
3. Aristoteles (384 – 322 SM); puncak kejayaan filsafat Yunani. Logika, Matematika dan Metafisika dipersatukan melalui analisis silogisme penggunaan logika deduktif sebagai acuan pengukuran valid tidaknya sebuah pemikiran. Aristoteles disebut sebagai bapak ilmu karena jasanya meletakkan dasar-dasar dan metode ilmiah secara sistematis.
C. Sejarah Perkembangan Ilmu Zaman Pertengahan
Perkembangan ilmu pada zaman Pertengahan dimulai pada sekitar abad ke 15 atau 16 Masehi. Fase ini disebut juga masa Reinainsans atau masa Pencerahan, hal ini tidak terlepas dari upaya melepaskan diri dari otoritas kekuasaan gereja yang membelenggu kebebasan kebenaran filsafat dan ilmu pada saat itu. Penemuan – penemuan dalam berbagai bidang ilmu khususnya terkait dengan ilmu pasti. Memunculkan nama-nama besar seperti:
1. Nicholas Copernicus (1473 – 1543); yang mencetuskan prinsip Heliosentrisme membawa revolusi besar tentang alam semesta.
2. Tybrahe ( 1546 – 1601); pencetus dalam bidang Astronomi.
3. John Keppler dalam bidang Astrologi menyatakan lintasan berbentuk elips.
4. Galileo(1546 – 1642); penemu teropong bintang peletak dasar subyektif ia menyatakan ilmu pada umumnya tidak dapat memeriksa sifat kehidupan, tidak dapat diukur dan tidak dapat ditemukan satuannya.
5. Napier (1550 – 1617); pencetus logaritma.
6. Descartes (1593-1666); pencetus projeksi geometri.
D. Sejarah Perkembangan Ilmu Zaman Modern
Perkembangan ilmu pada zaman Modern terletak pada rentang abad 17 sampai 19 masehi. Dikatakan dalam buku filsafat ilmu karya Amsal Bakhtiar perkembangan ilmu pada zaman Modern dan zaman Pertengahan memiliki perbedaaan tipis. Perkembangan ini merupakan dampak dari revolusi indusri yang terjadi besar-besaran di berbagai daerah-daerah Eropa. Penemuan mesin uap pertama kali oleh James Watt membawa terobosan dari pola masyarakat agraris yang bersifat swadaya menuju masyarakat kapitalis, mesin memegang peranan vital dalam perindustrian ini. Lahirnya basic keilmuan yang bersifat Empirisme dan Rasionalisme. Faham Empirisme lahir melalui proses penyatuan pengalaman yang konkret dengan menggunakan analisis induktif yakni penarikan suatu pola pengalaman yang bersifat khusus mengarah pada pola yang bersifat umum. Sedangkan faham Rasionalisme lahir sebagai akibat dari pengamatan sistematis dan kritis dengan mempergunakan akal sebagai indikatornya. Pemikiran ini dicetuskan oleh tokoh-tokoh seperti Francis Bacon yang menyatakan pengetahuan adalah kuasa dan mengkritik teori-teori abstrak model abad pertengahan. Thomas Hobbes atau lebih dikenal dengan bapak totalitarianisme modern karena mengajarkan bahwa pada hakikatnya manusia memiliki watak mementingkan diri sendiri. Sekitar abad 18 muncul berbagai keilmuan baru dan lebih spesifikasi seperti ilmu Taksonomi, Ekonomi, Kalkulus dan Statistika. Demikian kronologis historis sejarah dan perkembangan ilmu pengetahuan pada masa klasik, tengah dan modern.
*Dirangkum dari buku Filsafat Ilmu karya Amsal Bakhtiar, Jakarta: Rajawali Press, 2009.
Secara umum periode perkembangan ilmu antara lain sebagai berikut :
A.Zaman Purba ( + abad 15 – 7 SM )
1.Perkembangan Pengetahuan di Mesir dan Babilonia
2.Perkembangan Pengetahuan di India
3.Perkembangan Pengetahuan di Cina
B.Zaman Yunani ( abad 7 SM – 6 M )
C.Zaman Pertengahan ( abad 6 – 15 M )
D.Zaman Renaissance ( 14 – 17 M )
E.Zaman Modern ( 17 – 19 M )
F.Zaman Kontemporer ( abad ke - 20 – sekarang )
0 komentar:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Posting Komentar